“Jangan makan kambing, nanti bisa darah tinggi!”
Siapa yang belum pernah mendengar hal itu? Banyak orang menghindari daging kambing karena dianggap bisa memicu darah tinggi bahkan hipertensi.
Karena persepsi tersebut banyak yang memilih menghindari daging kambing di antara jenis daging lainnya.
Tak ayal lagi daging kambing mungkin jenis daging yang paling ditakuti bahkan dijauhi. Tapi sudah tahukah Anda mengenai fakta sebenarnya dari daging kambing?
Benarkah daging kambing dapat menyebabkan hipertensi? Benarkah daging kambing sebaiknya dihindari pasien hipertensi?
Berikut penjelasannya:
Menurut para peneliti dari Alabama Cooperative Extension System (ACES), daging kambing memiliki komposisi gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging sapi, daging babi, daging domba, bahkan daging ayam.
Nutrisi yang terkandung bergantung pada cara memasak, minyak yang digunakan, dan penyajian daging kambing tersebut.
Anda dapat membuang bagian lemak saat hendak memasaknya.
Daging kambing memiliki lemak jenuh yang cenderung rendah dibandingkan daging lainnya, serta jumlah lemak tak jenuh yang relatif tinggi.
Sebuah studi klinis yang dilakukan oleh Harvard University menyatakan bahwa lemak jenuh berkontribusi terhadap risiko penyakit kardiovaskular.
Sementara itu, lemak tak jenuh membantu menyeimbangkan kadar kolesterol darah, mengurangi inflamasi, dan menstabilkan detak jantung.
Daging kambing tidak menyebabkan hipertensi secara langsung.
Ada beberapa faktor yang berkontribusi dalam menaikkan tekanan darah setelah mengonsumsinya, yakni tingginya kadar kolesterol darah seseorang serta penyakit lainnya.
Apa pun jenis daging tersebut, jika tinggi lemak dan dikonsumsi secara berlebihan, dapat berperan dalam meningkatkan tekanan darah.
Jadi, yang perlu diingat ketika Anda ingin mengonsumsi daging kambing, cermatlah dalam memilih bagian daging, mengolah dan mengatur porsinya agar kesehatan tetap terjaga.
The North America Agriculture and Biology Journal mencatat bahwa di Okinawa, Jepang, wanita hamil yang baru saja melahirkan dianjurkan untuk makan daging kambing untuk mendapatkan kembali stamina mereka dan mengatasi kelesuan.
Jurnal tersebut juga menyoroti keutamaan dari susu kambing, termasuk manfaatnya sebagai susu pengganti bagi individu yang memiliki alergi susu sapi.
Susu kambing disebutkan memiliki molekul lemak yang lebih kecil dibandingkan susu sapi, sehingga lebih mudah dicerna.
Susu kambing juga dapat membantu menjaga kelembaban kulit, terutama bagi mereka yang memiliki kulit kering dan mudah gatal, serta para penderita psoriasis, eksim atau jerawat.(klikdokter.com)