Warga Bali dihebohkan dengan foto pernikahan sesama jenis berkelamin laki-laki yang diduga dilakukan di sebuah tempat di Pulau Dewata tersebut. Foto itu diunggah melalui akun Facebook Ali Subandoro.
Ada tiga foto yang diunggah pemilik akun tersebut. Foto pertama terlihat sepasang sesama jenis yang diduga WNI dan WNA membaca janji suci pernikahan di hadapan pemangku adat, dan dua remaja berpakaian adat Bali.
Di foto kedua, salah satu pria berlutut sambil mencium wanita (sungkem) yang diduga orangtuanya. Foto ketiga kedua pasangan sesama jenis itu sedang berhadapan dan saling menggenggam erat tangan. Mendengar kabar tersebut, Gubernur Bali Made Mangku Pastika kaget dan mengecam jika pernikahan itu benar dilakukan di wilayahnya.
"Ini enggak boleh terjadi di Bali. Apalagi bawa agama Hindu sangat dilarang itu, karena itu kita mesti tegur, persisnya di mana itu tempatnya. Coba tanyakan kalau ada waktu kepada Majelis Desa Pakraman atau Majelis Desa Madya karena itu satu aib lagi dan itu tabu," tegas Pastika di Denpasar, Rabu (16/9).
Hal senada pun dinyatakan oleh majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Provinsi Bali. Mereka langsung membentuk tim khusus untuk memastikan kebenaran pernikahan sesama jenis yang diduga di Bali.
Berikut cerita pernikahan sesama jenis yang diduga dilakukan di Bali:
1.Gubernur Pastika kaget beredar foto gay diduga menikah di BaliMerdeka.com - Foto pernikahan sejenis berkelamin laki-laki ramai dibicarakan di media sosial. Pernikahan itu berlangsung di sebuah taman hotel dan disaksikan seorang pemangku.Perayaan pernikahan bergaya Eropa ini dilangsungkan di kawasan villa pinggir pantai di wilayah Karangasem, Bali. Dalam pernikahan tampak pasangan pria berkalungkan bunga satu pria diduga berkebangsaan Indonesia dan pasangannya seorang pria Bule.Di tengah-tengah keduanya tampak seorang pemangku dan tampak pula dua anak-anak kecil berpakaian adat Bali dengan latar belakang pemandangan pegunungan yang hijau. Muncul pertanyaan di manakah foto pernikahan itu diambil?Di Facebook (FB), tertulis nama pria yang tengah melangsungkan pernikahan sejenis berinisial TM dan pasangannya pria bule JT. T yang menjadi wanita dalam pernikahan ini merupakan sarjana lulusan salah satu universitas di Amerika Serikat.Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, Bali memang tempat yang menjadi daya tarik dunia, terkadang yang datang memberikan aura positif, tetapi ada juga aura negatif. Sesuatu yang negatif dikatakan Pastika, seperti hal yang tabu dengan menjadikan Bali sebagai tempat berlangsungnya pernikahan sejenis."Ini enggak boleh terjadi di Bali. Apalagi bawa agama Hindu sangat dilarang itu, karena itu kita mesti tegur, persisnya di mana itu tempatnya. Coba tanyakan kalau ada waktu kepada Majelis Desa Pakraman atau Majelis Desa Madya karena itu satu aib lagi dan itu tabu," tegas Pastika di Denpasar, Rabu (16/9).Menurut Pastika, apapun alasannya pernikahan sejenis dilarang. "Tidak boleh itu. di manapun itu tidak boleh menurut Hindu, sangat dilarang," tegasnya.
Dia meminta kejelasan di mana persisnya lokasi pernikahan sejenis itu dilakukan. Apalagi, disebut-sebut pernikahan sejenis itu dihadiri seorang Pemangku (pemimpin agama Hindu).
"Di mana persisnya? Kita akan tegur. Kita tanyakan ke Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP)," tandasnya.
2.Ini dua lokasi diduga tempat pernikahan sejenis di BaliMerdeka.com - Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Provinsi Bali tidak tinggal diam menyikapi beredarnya foto pernikahan sesama jenis yang menghebohkan warga Bali. Bahkan Majelis tertinggi adat di Bali langsung menerjunkan tim untuk menginvestigasi kebenaran terjadinya pernikahan tersebut yang dilakukan oleh dua orang pria di kawasan Karangasem, Bali ini."Kami kemarin (red, Selasa 15 September 2015) langsung membuat tim khusus yang mencari kebenaran kabar pernikahan sejenis itu, yang jelas itu di Agama Hindu juga jelas dilarang, tim hingga kini belum menemukan apa yang dicari," tegas Ketua MUDP Bali Jero Gede Suwena Putus Upadesha dihubungi di Denpasar, Rabu (16/9).Suwena menjelaskan, tim investigasi tersebut terdiri dari Majelis Alit dan Majelis Madya di tempat diduganya terjadi pernikahan sejenis tersebut. Hanya saja dalam hal ini ada dua versi soal keberadaan tempat yang disebut dalam acara itu. Ada yang menyebutkan di sebuah hotel kawasan Ubud, Gianyar dan ada yang meyakinkan itu di sebuah Villa pinggir pantai Karangasem.Menurut Suwena, jelas dari segi hukum dan UU Pernikahan di Indonesia, pernikahan sejenis itu dilarang. Dalam agama Hindu sendiri, jika memang ada pernikahan sejenis maka sanksi atau hukumannya dikembalikan pada desa adatnya masing-masing."Ada juga sanksinya harus melakukan upacara 'cerem', ke seluruh pura-pura yang dianggap penting dan memenuhi unsur harus dibersihkan," ungkapnya.Yang jelas pihaknya dengan keras mengecam terjadinya pernikahan sesama jenis yang mengambil lokasi di Bali. Atas hal ini, MUDP mengimbau dan mengajak kerjasama kepada semua pihak agar bisa menjaga pulau Bali agar bermartabat di dunia internasional bukan malah mencorengnya.
3. Pendeta Hindu minta pemangku yang nikahkan gay di Bali diusutMerdeka.com - Seorang pendeta Hindu Mpu Jaya Premananda, mengaku heran dengan adanya kabar pernikahan sejenis (gay) yang berlangsung di Bali. Dikatakan Mpu, tidak hanya bagi umat Hindu bahkan di agama mana pun tidak membenarkan adanya pernikahan sejenis."Ini sudah pencitraan bagi Bali, pemerintah harus tegas mengusut ini. Jangan dibiarkan, agar tidak terkesan Bali bebas dan bisa dilangsungkan pernikahan seperti ini," tutur Mpu Jaya Premananda saat ditemui di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar Bali, Rabu (16/9).Saat wartawan ini menunjukkan foto dan FB akun tentang pernikahan ini, Mpu Jaya langsung mengenakan kacamata. "Ini pernikahan? Atau apa. Lah ini pemangkunya ngapain? Aduh..aduh. Ini kesalahan," katanya sambil menggelengkan kepala.Dijelaskan bahwa dalam acara ini si pemangku hanya melakukan upacara Prasita (percikan air suci untuk pembersihan lahir batin). Mantan wartawan Tempo ini langsung terbelalak dan meyakinkan bahwa semua upacara agama manapun punya tata krama dan aturan."Kalau pun itu tidak salah (bukan pasangan sejenis), pemercikan tirta prasita tidak boleh sembarangan. Si manusia harus di Hindu-kan dulu, ini mangkin mangkunya yang tidak ngerti atau tahu tetapi diarahkan oleh pelaksana, ini harus diusut juga," ungkapnya.Sebelum pergi Mpu Jaya meminta semua pihak memahami dan khususnya pihak Majelis Ulama Desa Pakraman (MUDP) harus mengusut pelaksanaan pernikahan terlarang. Dengan cara agama manapun, katanya ini tidak diperbolehkan apalagi terlihat di sana ada sosok seorang pemangku yang tentu bisa dianggap menodai Hindu.
4. Akun FB pengunggah foto pernikahan sejenis di Bali lenyapMerdeka.com - Akun Facebook (FB) pria bernama Ali Subandoro yang diduga pengunggah foto pernikahan sejenis di Bali, mendadak lenyap begitu ramai diperbincangkan."Sudah tidak ada namanya kemungkinan dihapus," ujar Bintul salah seorang fotografer lepas khusus pre wedding dan wedding di Bali, Rabu (16/9).Bahkan dia juga sibuk melacak di komputer mini miliknya untuk mencoba mengakses kembali, namun tetap tidak ditemukan.Salah seorang rekan Gay di Denpasar yang minta namanya tidak ditulis, pernikahan semacam ini sudah pernah terjadi sebelumnya. Dia menyebutkan pernah ada di Tanahlot Tabanan dan juga pernah terjadi di Uluwatu Kuta Selatan.Hanya saja untuk kedua peristiwa tersebut, tidak melibatkan upacara keagamaan. Dirinya juga meyakinkan bahwa tidak ada agama manapun mengiyakan pernikahan sejenis, ini."Biasanya kalau kita mau nikah ya hanya simbolis saja, undang kaum kita saja. Kalau secara adat agama, apa ada yang bisa menikahkan kami. Tetapi ini karena ada pemangkunya, jadi heboh de bok," papar pria ini dengan dialek gay nya.Seperti disampaikan sebelumnya pihak Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Bali melalui Ketua MUDP Bali Jero Gede Suwena mengatakan telah membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus pernikahan sejenis yang diduga berlokasi di sebuah hotel mewah di Jalan Raya Sayan, Ubud, Gianyar Bali.