Penelitian terbaru menemukan bahwa jumlah makanan cepat saji yang dimakan anak-anak dapat mempengaruhi pertumbuhan akademis anak.
Apakah anak Anda sering mengkonsumsi makanan cepat saji? Hati-hati mengalami penurunan dalam menangkap pelajaran. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mendapatkan hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dengan obesitas pada anak serta berbagai masalah kesehatan lainnya. Ternyata penelitian terbaru menemukan bahwa jumlah makanan cepat saji yang dimakan anak-anak dapat mempengaruhi pertumbuhan akademis anak.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim riset dari Ohio State University mendapatkan semakin tinggi frekuensi (5- 6 kali/ minggu) mengkonsumsi makanan cepat saji pada anak kelas 5 SD, semakin buruk performa anak dalam pelajaran matematika, membaca dan tes ilmu alam saat di kelas 8 (1 SMP).
Melihat dampak buruk yang dapat diakibatkan oleh makanan cepat saji peneliti menghimbau para orangtua agar membatasi asupan makanan cepat saji.
Meskipun demikian penurunan nilai pelajaran seorang anak dipengarui oleh beberapa faktor. Kebiasaan olahraga, menonton TV, status sosioekonomi keluarga, konsumsi makanan lainnya, dan lingkungan keluarga dan sekolah merupakan beberapa faktor potensial lainnya penyebab penurunan kemampuan belajar anak.
Ada beberapa trik yang bisa Anda lakukan ketika mengunjungi salah satu gerai restoran fast food:
Tips Makan Sehat untuk Anak Sering Makan Fast Food
Terkadang walaupun Anda sudah mengetahui risiko kesehatan makanan cepat saji namun Anda tetap tak bisa menolak ketika anak Anda merengek meminta makanan cepat saji. Nah, untuk mengatasinya berikut beberapa tips yang dapat Anda terapkan:
- Saat memesan minuman. Pesankan air putih atau susu dibadingkan dengan soda.
- Waspadai makanan pendamping. Pesan salad atau kentang tumbuk/ panggang bila memungkinkan sebisa mungkin hindari kentang goreng dan onion ring.
- Pilih masakan yang dipanggang dibandingkan dengan yang digoreng.
- Gunakan saus tomat atau mustard daripada ‘saus rasa spesial’
- Contohkan cara memakan dan pola makan yang baik. Nah berarti Anda pun harus menerapkan pola ini pada diri Anda.
Sumber: dr. Anita Amalia Sari