Setiadi (46) warga Pancoranmas, Depok, sedang jadi perbincangan. Sebab dia hendak membeli motor Honda CBR berkapasitas 150 CC dengan uang recehan Rp 1.000 yang dikumpulkan sejak lebih kurang 4,5 tahun terakhir. Padahal harga motor itu Rp 33,4 juta.
"Saya sebenarnya memang orang yang suka nabung, itu memang prinsip saya. Sekecil apapun nilainya tidak peduli, walaupun itu sepuluh ribu," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (27/9).
Kebiasaannya menabung sudah sejak dini dilakukan. Hal itu pula yang coba dia terapkan ke istri juga empat anak-anaknya.
Dia bercerita, untuk membiayai kuliah dua anak-anaknya, dia juga menabung dengan tekun di bank. Agar uangnya utuh dan tidak diambil, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang diberikan pihak bank dia patahkan.
"Jadi ini kayaknya apa ya, menabung tapi sifatnya memaksa. Karena kalau di bank ada ATM dan jadinya malah beli apa. Pernah saya buat tabungan lalu ATM-nya saya buang, kalau enggak ada ATM kan jadi malas antre ke counter cuma ambil duit Rp 100 ribu. Alhamdulillah dari buang ATM itu saya punya tabungan buat kuliah dua nama saya," sambungnya.
Sebenarnya, dia menegaskan, menabung uang receh itu dia lakukan untuk memberi contoh pada anak-anaknya. Bahwa untuk mendapatkan sesuatu harus dengan usaha yang sungguh-sungguh sekalipun nilainya kecil.
"Saya berpikir tidak mungkin dapat besar kalau enggak dari kecil, kalaupun dapat kepuasannya beda, ada ceritanya saat didapat dari mengumpulkan yang kecil," jelasnya sambil mengatakan ide membeli motor CBR itu juga atas persetujuan istrinya.
Nah, Buaat Kamu!!! Ya Kamu!!! Masih Malas Untuk menabung...
Mulailah Dari sekarang, sekecil apapun! Ya Sekecil apappun.
