Novelis Imut Kelahiran Bontang; Sering Dapat “Surat Cinta” dari Penerbit (2-Habis) - Novelis komedi dari Kota Taman, Mita Supardi alias Michan, memang gemar menulis dan membaca sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Hanya saja di Bontang, kota kelahirannya, sangat sulit untuk mendapatkan buku.
Karena itulah Michan bertekad suatu saat harus bisa menghasilkan buku dari tulisannya sendiri. “Dulu di Bontang itu enggak ada toko buku. Setiap weekend selalu nyari ke Samarinda. Itu juga butuh waktu 3 sampai 4 jam perjalanan,” tutur cewek berkacamata ini.
Saat SMP kelas 1, Michan pernah mengirim naskah novel ke penerbit-penerbit. Tulisannya terkumpul 150 lembar kertas A4 spasi 1.
Namun saat itu keberuntungan belum memihak. Michan pun sering mendapat “surat cinta” dari penerbit. “Bukannya dapat balasan positif, malah dapat ‘surat cinta’. ‘Surat cinta’ itu istilah untuk surat penolakan dari penerbit. Sempat frustasi saat itu,” terang Michan.
Untungnya, rasa frustrasi yang dialami Michan tidak berkepanjangan. Saat duduk di bangku SMA, Michan mencoba kembali menulis dan membuat buku sendiri.
“Michan bikin buku, di-print gitu, terus di-fotocopy. Dikasiin ke teman-teman responnya bagus. Tapi tetap saat itu enggak mau ngasiin ke penerbit,” ceritanya.
Baru di 2008, Michan beruntung mendapat kesempatan membuat buku perdananya; Kutu Kupret Sendal Jepret: Berani Buang Berani Sial.
Michan bisa dibilang sukses setelah menjalani kehidupan mandiri di Bandung. Orangtua dan adik-adiknya saat itu masih tinggal di Bontang. Sejak SMA, Michan hijrah ke Kota Kembang dan mulai indekos sendiri.
“Orangtua sebetulnya orang Bandung, dua-duanya asli Sunda. Cuma ayah saja kerja di Bontang, dan saya juga lahir di Bontang,” ujar mantan Duta Wisata Putri Bontang 2001 ini.
Meski kadang sulit hidup jauh dari orangtua, namun menurut Michan, hal tersebut justru membuatnya lebih mandiri dan bisa mengekspresikan diri. “Kenapa milih bertahan di Bandung walaupun jauh dari orangtua? Karena akses di kota besar ini kan gampang. Lebih gampang untuk berkreasi,” ujar juara III Kotex Be-You 2008 ini.
Selain menulis, Michan juga punya bakat lain. Misalnya, juga gemar bermain musik, menulis lagu, dan bikin film. Semua itu menurut Michan, karena ia memang sangat mencintai dunia seni.
“Apapun yang berhubungan dengan seni, saya suka. Saya juga ingin konsisten menulis,
tapi saya inginnya mengalir begitu saja. Menulis tanpa beban,” aku Michan.
--sumber : klikbontang.com---