Menjelang Idul Adha sejumlah profesi baru bermunculan.Mulai dari tukang jagal musiman, tukang pijat sapi, penjual arang, penjual tusuk sate, dan berbagai profesi unik lainnya. Mereka masing-masing sanggup memperoleh keuntungan dari momen Idul Adha ini. Beberapa diantaranya memiliki keuntungan cukup besar, sementara yang lainnya harus puas dengan laba yang sedikit.
Nah berbagai profesi unik ini, sekarang sudah mulai bermunculan di sejumlah daerah. Apa saja profesi unik itu? Simak berikut ini;
1. Tukang Jagal Musiman
Di Desa Sukoreno, Sentolo, Kulonprogo, hampir seratusan warganya beralih profesi menjadi tukang jagal musiman alias hanya pada saat meningkatnya permintaan jasa jagal, yang biasanya terjadi ketika menjelang Idul Adha.
Bahkan, saking banyaknya warga yang alih profesi, kampung ini disebut pula dengan istilah Kampung Jagal yang dikenal sejak tahun 1990-an.
Di bawah kordinasi seorang pengurus, para tukang jagal ini masing-masing mendapat tugas ke berbagai wilayah yang telah ditentukan.
Adapun para tukang jagal tersebut, berasal dari delapan dusun dari total 13 dusun yang ada di Desa Sukoreno. Di antara dusun-dusun itu, terbanyak dari Blimbing dan Banggan.
Jika di awal perekrutan orang itu belum mahir, maka pengurus akan memberikan pelatihan sebagai tukang jagal.
Jika sudah mahir, maka tinggal mengikuti briefing dan pengarahan sebelum berangkat ke lokasi order pelanggan.
Berbekal teknik tinggi merobohkan sapi dan penyembelihannya, seratusan tukang jagal itu akan siap ketika subuh hari H kurban di rumah kordinator.
Setelah sarapan, mereka dikirim ke lokasi yang ditentukan. Per kelompok terdiri dari dua orang atau lebih, tergantung jumlah sapi yang akan dipotong.
Ketika siang, para tukang jagal akan dijemput pulang dan menerima daging jatah kurban.
2. Tukang pijat sapi
Menjelang Idul Adha, jasa pijat sapi ternyata meningkat tajam. Banyak permintaan untuk memijat sapi terutama berasal dari para peternak yang hendak menjual hewan kurban.
Tapi, tidak semua orang bisa menjalani profesi sebagai tukang pijat sapi.
Lantaran untuk menjadi tukang pijat sapi, seseorang harus benar-benar memiliki keahlian khusus, tanpa rasa takut, apalagi risih.
Seorang pemijat sapi bernama Yasmudi (58), tahu benar seluk beluk pijat sapi ini.
Bagaimana tidak, warga Dusun Ngresap, Desa Polengan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini sudah selama 20 tahun terakhir menekuni profesi tersebut.
Selain karena sudah ahli, profesi ini juga cukup menguntungkan bagi Yasmudi.
Lihat saja bagaimana ia kebanjiran order menjelang Idul Adha ini. Setiap hari, ia bisa memijat 1-4 ekor sapi. Bahkan pada waktu tengah malam pun Yasmudi masih bisa terima order.
Jadi, sudah terbayang seberapa besar keuntungan yang bisa ia peroleh selama menjelang Idul Adha ini.
3. Penjual Arang dan Tusuk Sate
Profesi satu ini juga banyak diburu ketika hari Idul Adha tiba. Warga ramai-ramai memasak daging kurban dengan menu favoritnya yakni sate. Kesempatan ini dimanfaatkan sejumlah penjual arang musiman.
Biasanya mereka 'mangkal' di pasar-pasar tradisional mulai dari wilayah pedesaan hinga ke wilayah perkotaan.
Pada Idul Adha tahun lalu, alat bakar yang dijual di Pasar Agung Depok ditawarkan mulai dari Rp 30 ribu hingga 75 ribu. Sedangkan arang dari batok kelapa dijual seharga Rp 3.500 perbungkus.
Sementara tusuk sate dijual Rp 8 ribu per ikat yang berisi 100 tusuk sate.
Nah, apakah ada profesi unik lainnya di tempat anda?