Situs resmi media online binaan KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), smstauhiid.com, turut mengabarkan santunan dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz untuk korban tewas dan luka akibat jatuhnya alat berat (crane) Masjidil Haram.
Situs resmi pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung-Jakarta, mengutip laporan media Arab Saudi alriyadh.com, Selasa (15/9/2015).
Dalam titah keputusannya pada Selasa (15/9), Raja Salman memerintahkan pembayaran santunan dengan perincian sebagai berikut:
Untuk keluarga korban yang meninggal diberikan santunan sebesar Saudi Riyal (SR) 1.000.000 atau sekitar Rp 3,8 miliar (1 Saudi Riyal sekitar Rp 3.800) setiap orang;
Untuk korban luka berat sehingga cacat permanen diberikan santunan sebesar SR 1.000.000 atau sekitar Rp 3,8 miliar untuk setiap orang;
Untuk korban luka-luka lainnya diberikan santunan sebesar SR 500.000 atau sekitar Rp 1,9 milyar untuk setiap orang;
Uang santunan tersebut tidak berarti sebagai uang damai. Raja Salman tetap mempersilakan kepada para korban dan keluarganya untuk mengajukan tuntutan hukum atas kejadian tersebut jika dirasa perlu melalui pengadilan.
Raja Salman juga mengumumkan, Saudi akan mengundang dua anggota keluarga korban yang meninggal untuk haji tahun depan.
Sementara untuk korban yang terluka dan tak bisa menyelesaikan ibadah haji pada tahun ini akan diberikan kesempatan menunaikan haji pada tahun depan sebagai tamu raja. Anggota keluarga korban luka-luka yang dirawat di rumah sakit akan diberikan visa kunjungan tetap.
“Korban luka yang tidak dapat menunaikan ibadah haji tahun ini dapat menunaikan haji tahun depan sebagai tamu raja. Keluarga para korban luka yang menjaga mereka di rumah sakit harus diberikan visa untuk merawat keluarganya yang sakit itu selama musim haji hingga kembali ke negara mereka masing-masing,” demikian bunyi keputusan Kerajaan Arab Saudi.
Saudi juga telah memberikan sanksi kepada perusahaan Saudi Binladin Group. Sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut dan penyelesaian masalah hukumnya, seluruh anggota Direksi Saudi Binladin Group –termasuk Bakr bin Muhammad bin Ladin dan para pejabat senior perusahaan– serta pihak-pihak lain yang terkait dengan masalah tersebut dilarang pergi meninggalkan wilayah kerajaan.
Sampai hari Selasa (15/9/2015), telah ada 111 orang meninggal dunia dan setidaknya 331 orang terluka akibat crane yang jatuh menimpa bangunan Masjidil Haram pada Jumat (11/9/2015) ketika badai menerjang kota suci itu.
Masih Dicari Kemenag
Sekedar diketahui, informasi santunan ini masih dipertanyakan oleh pihak Kementerian Agama Republik Indonesia.
Seperti diberitakan BBC Indonesia, Rabu (16/9/2015), santunan 'dahsyat' itu sedang dicari kepastiannya oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
Jumlah yang sama dilaporkan juga akan diberikan kepada korban yang mengalami cacat seumur hidup. Adapun untuk korban luka parah disiapkan bantuan 500.000 riyal atau sekitar Rp1,9 miliar per orang.
Konfirmasi itu dirasa perlu, sebab sejauh ini pihak berwenang Arab Saudi belum menyampaikan rencana pemberian santunan secara resmi kepada pemerintah Indonesia.
Rencana tersebut baru diketahui dari media arus utama di Arab Saudi. Dilaporkan, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud sudah menandatangi peraturan raja tentang pemberian santunan.
"Namun demikian sebagaimana juga sudah diutarakan oleh menteri agama RI bahwa saat ini sedang dilakukan upaya untuk mengonfirmasi secara langsung dengan instansi atau pihak yang berwenang," kata Pelaksana Fungsi Pensosbud KJRI Jeddah Syarif Shahab.
"Sampai saat ini saya pribadi belum mengetahui adanya perkembangan terkait konfirmasi tersebut," tambahnya dalam wawancara pada Rabu (16/9/2015).(smstauhid/BBC Indonesia)