Tidak hanya perampok yang harus diwaspadai. Suami sendiri pun patut diwaspadai. Seperti yang terjadi pada Karin, bukan nama sebenarnya.
Dirinya baru saja menjadi korban perampokan oleh suaminya sendiri sebut saja Donjuan. Karena itu, dia pun mantap menggugat cerai ke Pengadilan Agama (PA) Surabaya, pekan lalu.
DONJUAN, 48, sukses menguras uang tabungan Karin, 33, di bank. Tidak tanggungtanggung,jumlahnya sampai puluhan juta rupiah. Menurut Karin, sebenarnya perbuatan itu sudah cukup sering terjadi sejak awal-awal menikah pada sebelas tahun yang lalu. Modusnya,
Donjuan sering meminjam uang kepadanya dengan alasan untuk tambahan modal usaha.
“Dia tahu uang saya cukup banyak di bank. Waktu awal pernikahan, dia bilangnya butuh uang untuk modal usaha dengan teman. Ya masak saya nggak kasih,” ucapnya.
Apalagi beberapa kali, memang dia sempat mendapatkan laporan dari Donjuan bahwa bisnisnya sudah ada untungnya. Hasilnya bisa dinikmati oleh dirinya dan keluarga.
Namun selang beberapa bulan, Donjuan sudah minta uang lagi. Alasannya, butuh tambahan uang lagi.
Karin pun tanpa curiga memberinya dengan cuma-cuma. Hingga, Donjuan jadi ketagihan minta uang itu rutin beberapa bulan sekali. Namun hasil dari usaha Donjuan yang disampaikan ke dirinya ternyata tidak pernah terlihat.
Malah yang terjadi, duit Karin di tabungan ludes tanpa sisa. “Eh, pas saya sudah nggak punya duit lagi, dia kok marahmarah. Uring-uringan, katanya karena usahanya gagal,” ujarnya.
Hingga akhirnya, kedok Donjuan terbuka. Tanpa sengaja, Karin mendengar pembicaraan Donjuan lewat telepon. Dalam pembicaraan itu, dia membentak-bentak orang lewat telepon. Katanya, dia akan segera mengirim uang dalam waktu dekat.
“Suaranya perempuan. Eh, belakangan ternyata itu adalah simpanannya,” cetusnya.
Perang dunia dalam rumah tangga Karin pun tak terelakkan. Donjuan pun akhirnya mengaku bahwa dirinya memang punya simpanan wanita lain di kampungnya. Wanita itu adalah seorang janda muda yang sudah beranak dua.
Selama ini, uang yang diporotinya dari Karin digunakan untuk mengirimi mereka biaya hidup seharihari termasuk uang kontrak rumah.
“Duwe wedhokan nang kampunge tibake (ternyata punya perempuan lain di kampungnya, Red). Tiga tahun menikah dengan saya, dia pulang ke kampungnya di Bojonegoro cuma saat Lebaran saja. Itu yang dipakai kesempatan untuk menemui selingkuhannya,” katanya.
Karin pun tak mau berpikir panjang. Meski Donjuan bilang akan meinggalkan Sephia-nya, namun Karin sudah tidak ingin tertipu lagi.
Sudah cukup tabungannya habis untuk menghidupi parasait dalam keluarganya. Ia tidak akan memberi lagi Donjuan kesempatan untuk menipu dirinya.
“Jek akeh wong lanang sing luwih waras timbang Donjuan (Masih banyak pria yang lebih normal dari Donjuan, Red),” tandasnya.